Nah, teman". Kesempatan kali ini saya akan posting makalah kimia "Produksi dan Kehidupan Hemoglobin". Makalah ini saya buat ketika duduk di kelas XI IPA 1. Tugas ini diberikan oleh guru kimia SMAN 1 Singkawang yaitu Pak Agus Wahidi. Semoga Bermanfaat :D
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Darah memegang
peranan inti dalam kehidupan manusia. Darah beredar dalam pembuluh darah
membentuk suatu sistem sirkulasi, dengan jantung sebagai pompanya. Peranannya
sebagai medium pertukaran antara sel-sel terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan
luas serta memiliki sifat-sifat protektif terhadap organisme sebagai sutu
keseluruhan dan khususnya terhadap darah sendiri.
Sel darah merah
adalah cakram bikonkaf yang tidak berinti yang kira-kira 2m pada bagian tengah
tebalnya hanya 1m. Komponen utama dalam sel darah merah adalah protein
Hemoglobin (Hb). Fungsi utama hemoglobin adalah transpor O2 dan CO2.
Berdasarkan
penjelasan diatas, kita akan membahas apa itu Hemoglobin dan proses pengikatan
hemoglobin dengan oksigen.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa
itu Hemoglobin?
2. Apa
kegunaan dari Hemoglobin bagi tubuh manusia?
3. Bagaimanakah
proses pengikatan hemoglobin dengan oksigen?
4.
Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi afinitas hemoglobin
(hb) terhadap O2?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengenal
proses kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
1.4
Manfaat
Penulisan
1. Untuk
mengenal proses kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui
tentang hemoglobin serta kegunaan hemoglobin bagi tubuh.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin adalah metal-protein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi
Gambar 2.1 : Hemoglobin
2.2 Kadar
Hemoglobin
Batasan normal
kadar hemoglobin tergantung pada usia dan, mulai pada masa remaja, jenis
kelamin orang tersebut. Kisaran normal adalah:
Kelompok
|
Umur / Jenis Kelamin
|
Hb (gr/100ml)
|
Anak
|
1.
6 bulan sampai
6 tahun
|
11
|
2.
6-14 tahun
|
12
|
|
Dewasa
|
1.
Laki-laki
|
13
|
2.
Wanita
|
12
|
|
3.
Wanita hamil
|
11
|
2.3
Struktur Hemoglobin
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang
menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen.
Porfirin yang mengandung besi disebut heme.
Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin
Pada
manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang
terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara
nonkovalen. Subunit - subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir
sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi
sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga
secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen:
Reaksi bertahap dapat dinayatakan
dalam persamaan reaksi kesetimbangan :
· Hb + O2 -> Hbo2
· HbO2 + O2 -> Hb (O2)2
· Hb (O2)2 + O2 -> Hb (O2)3
· Hb (O2)3 + O2 -> Hb (O2)4
Reaksi keseluruhan:
· Hb + 4O2 ->Hb (O2)4
Gambar 2.3 : Stuktur Hemoglobin Gugus Heme
Penggabungan oksigen dengan molekul
hemoglobin (Hb) merupakan reaksi yang sangat kompleks. HbO2 adalah
oksihemoglobin, kompleks hemoglobin yang menjadi alat transportasi oksigen ke
jaringan. Tetapan kesetimbangannya adalah sebagai berikut
Kc = [HbO2] per [HbO2] [O2]
Pada ketinggian 3 km tekanan parsial oksigen
kira-kira hanya 0,14 atm, sedangkan tekanan parsial permukaan laut sekitar 0,2
atm .
Menurut prinsip Le Chatelier,
pengurangan konsentrasi oksigen akan menggeser kesetimbangan diatas dari kanan
ke kiri. Hal ini mengakibatkan berubahnya kadar oksigen hemoglobin , tubuh
memerlukan waktu yang lama. Kesetimbangan akan bergeser dari kiri ke kanan
sejalan dengan terbentuknya oksihemoglobin. Penambahan jumlah hemoglobin sangat
lambat yaitu dua sampai tiga minggu untuk membentuknya. Terkadang untuk
mengembalikan kadarnya ke kondisi normal dibutuhkan beberapa tahun.
Gambar 2.3.1 :
Pengikatan antara Hemoglobin dan Oksigen
2.4
Kegunaan Hemoglobin
1.
Mengatur
pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan -jaringan
tubuh.
2.
Mengambil
oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan - jaringan tubuh
untuk dipakai sebagai bahan bakar.
3.
Membawa
karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke
paru-paru untuk di buang.
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Afinitas Hemoglobin (Hb)
Terhadap O2
1.
Keasaman atau pH
Keasaman
bertambah atau pH semakin turun dan kadar ion H+ meningkat akan melemahkan
ikatan antara oksigen dan hemoglobin sehingga kurva disosiasi oksigen - hemoglobin
bergerak ke kanan (Afinitas Hb terhadap O2 berkurang ) sehingga
menyebabkan hemoglobin melepaskan lebih banyak oksigen ke jaringan.
Misal peningkatan
asam laktat dan asam karbonat yang dihasilkan oleh jaringan yang aktif secara
metabolic.
Keasaman turun atau PH naik afinitas Hb terhadap O2
bertambah sehingga kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergerak ke kiri
(afinitas Hb tehadap O2 Bertambah) dan hemoglobin banyak mengikat O2.
Hb bekerja sbg buffer utk ion H+ .
2.
PO2 atau Tekanan Parsial O2
Apabila PO2
darah meningkat , misalnya seperti di kapiler paru, Hb berikatan dengan sejumlah
besar O2 mendekati 100% jenuh, PO2 60-100 mmHg : Hb
>/90% jenuh (afinitas Hb terhadap O2 bertambah) dan kurva
disosiasi oksigen hemoglobin bergerak ke kiri.
Dan apabila PO2
menurun, misal di kapiler sistemik PO2 antara 40 dan 20 mmHg (75-35%
jenuh) : sejumlah besar O2 dilepas dari Hb setiap penurunan PO2,
afinitas Hb terhadap O2 berkurang dan kurva disosiasi oksigen
hemoglobin bergeser ke kanan.
3.
PCO2 atau Tekanan Parsial CO2
PCO2
darah meningkat di kapiler sistemik sehingga CO2 berdifusi dari sel
ke darah mengikuti penurunan gradiennya menyebabkan penurunan afinitas Hb terhadap
O2 (Hb lebih banyak membebaskan O2) kurva disosiasi
oksigen hemoglobin bergeser ke kanan.
PCO2
darah menurun di kapiler paru sehingga CO2 berdifusi dari darah ke
alveoli menyebabkan peningkatan afinitas Hb terhadap O2 ( Hb lebih
banyak mengikat O2) kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke
kiri.
4.
Temperatur atau Suhu
Panas yang
dihasil reaksi metabolism dari kontraksi otot melepaskan banyak asam &
panas menyebabkan temperatur tubuh naik dan sel aktiv perlu banyak O2
memacu pelepasan O2 dari oksiHb (afinitas Hb tehadap O2
berkurang) kurva bergeser ke kanan.
Hipotermia
menyebabkan metabolisme sel lambat sehingga O2 yang dibutuhkan
jaringan sedikit pelepasan O2 dari Hb juga lambat (afinitas Hb
terhadap O2 berkurang) dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin
bergeser ke kiri.
5.
BPG
Peningkatan BPG
yang dihasikan dari suatu metabolit glikolisis dan terdapat dalam darah
sehingga Hb berikatan dg BPG dapat mengurangi afinitas Hb thd O2 dan
kurva bergeser ke kanan. Hormon tiroksin, GH, epinefrin, norepi & testosteron
dapat meningkatkan pembentukan BPG dan kadar BPG meningkat pada orang yg
tinggal di dataran tinggi.
Penurunan BPG di
darah menyebabkan ikatan Hb terhadap O2 semakin kuat karena Hb tidak
diikat oleh BPG afinitas Hb terhadap O2 bertambah, kurva disosiasi
oksigen hemoglobin bergeser ke kiri.
Gambar 2.5 : kurva disosiasi oksigen hemoglobin
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil
analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Hemoglobin adalah
metal-protein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan
lainnya.
- Reaksi bertahap dapat
dinayatakan dalam persamaan reaksi kesetimbangan:
· Reaksi bertahap dapat dinayatakan dalam persamaan reaksi kesetimbangan :
· Hb + O2 -> Hbo2
· HbO2 + O2 -> Hb (O2)2
· Hb (O2)2 + O2 -> Hb (O2)3
· Hb (O2)3 + O2 -> Hb (O2)4
Reaksi keseluruhan:
· Hb + 4O2 ->Hb (O2)4
4.
Penggabungan
oksigen dengan molekul hemoglobin (Hb) merupakan reaksi yang sangat kompleks.
HbO2 adalah oksihemoglobin, kompleks hemoglobin yang menjadi alat
transportasi oksigen ke jaringan
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi afinitas hemoglobin
(hb) terhadap o2
·
Keasaman atau pH
·
PO2 atau Tekanan Parsial O2
·
PCO2 atau Tekanan Parsial CO2
·
Temperatur atau Suhu
·
BPG
6.
Kegunaan
hemoglobin, yaitu
·
Mengatur
pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan -jaringan
tubuh.
·
Mengambil
oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan - jaringan tubuh
untuk dipakai sebagai bahan bakar.
·
Membawa
karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke
paru-paru untuk di buang.
DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/Hemoglobin%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm
(diakses pada
tanggal 27 Februari 2011)
http://blstb.msn.com/i/2A/E1C095CE268BD4D5BCB886784A236E.jpg
(diakses
pada tanggal 28 Februari 2011)
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biochemistry/2113294-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-afinitas/
(diakses pada
tanggal 27 Februari 2011)
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/2016228-apa-itu-hemoglobin/
(diakses pada
tanggal 27 Februari 2011)
http://pangansehati.files.wordpress.com/2009/07/hemoglobin.jpg
(diakses
pada tanggal 28 Februari 2011)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20481/4/Chapter%20II.pdf
(diakses pada
tanggal 27 Februari 2011)
http://www.coheadquarters.com/PennLibr/MyPhysiology/lect4p/fig7.07.gif
(diakses pada tanggal 28 Februari 2011)
Price.A.Sylvia, dan Lorraine.M.Wilson. 1995.
Patofisiologi “Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit”.Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Ucu Cahyana,dkk. 2007. Kimia untuk SMA
dan MA Kelas XI. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama
0 komentar:
Posting Komentar